اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, * اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, * اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ,
الله اكبر كلّما هلّ هلال وابدر. الله اكبر كلّما صام صائم وأفطر. وكلّما أطعام القانع المعتر*
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ. لاَ اِلَهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ, صَدَقَ وَعْدَهُ, وَنَصَرَ عَبْدَهُ, وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابوَحْدَه
الحمد لله الّذى سهّل للعباد طر يق العبادة ويسّر .
ووفّاهم اجور أعمالهم من خز ائن جوده الّتى لا تحصر. وجعل لهم يوم عيد يعود عليهم فى كلّ سنة ويتكرّ ر. أحمده سبحانه وهو المستحقّ لأن يُحمد ويُشكر. واشكره على نعم لا تعدّ ولا تحصر. واشهد أن لا اله إ لاّ الله وحده لا شر يك له الملك العظيم ا لأكبر. واشهد أنّ ســيّدنا مـحــمّدا عبده ورسوله الشـّافع فى المخشـر. اللّهـمّ صلّ وسـلّم
على سيّدنا محمّد وعلى اله واصحابه الّذين اذهب عنهم الرّجس وطهّر
(امّا بعد, فَيَا عِبَادَ الله إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Jamaah idul fitri ingkang kaulo hormati
Monggo ing dinten meniko kito tingkatake maleh taqwo kito dateng alloh SWT kanti ningkatake ngelampai kewajiban2 ingkan dereng saget dipun lampai lan nebihi larangan2nipun alloh yg belum mampu kita tinggalkan selama ini. Keranten saat meniko adalah momentum yg tepat untuk merubah diri menjadi lebih baik setelah selama satu bulan penuh kita dilatih untuk melawan hawa nafsu dari makan minum dan melakukan kema’siatan2.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar...
wonten ing dinten meniko Kito sedoyo ingkang hadir ing meniko panggenan sesarengan kaleh jutaan umat muslim yang ada dibelahan bumi ini, wonten ing dinten meniko datang menghadap Allah SWT menundukkan hati diharibaan-Nya, dan dengan khusyu menggemakan pujian-pujian untuk-Nya, mengagungkan kebesaran-Nya, menyadari betapa kecilnya kita dihadapan-Nya, betapa butuhnya kita pada rahmat-Nya, dan betapa tidak berartinya kehidupan ini tanpa agama-Nya serta tanpa Rasul-rasul yang telah diamanatkan membawa agama-Nya.
Hari ini, dengan berat hati kita meninggalkan bulan suci penuh berkah, bulan ramadhan, bulan dimana Allah SWT membagi rahmat-Nya, menurunkan maghfirah-Nya, dan membuka peluang selebar-lebarnya untuk membebaskan hamba-hamba-Nya dari siksa neraka serta menurunkan satu malam lailatul qodr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan diatas semua ini, bulan ini juga merupakan waktu dimana Allah menurunkan kitab-Nya, Al-quran, agar ia menjadi petunjuk bagi segenap umat manusia hingga akhir jaman, dalam mengarungi lautan kehidupan, sehingga dengan petunjuk itu manusia diharapkan dapat mencapai kehidupan yg sejati dengan selamat, yaitu kehidupan akhirat dalam surga alloh SWT. إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر……
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar...
Hari ini, sekali lagi, dengan berat hati kita meninggalkan bulan Ramadhan. Semoga saja amalan ibadah yang telah kita lakukan di bulan romadlon dapat mengantar kita kembali kepada fitrah kita, fitrah yang menyemai iman dalam dada kita, fitrah yang menyingkap tabir kebenaran bagi mata hati kita, fitrah yang membuka rahasia kepalsuan dunia, fitrah yang selamanya menyatukan kita dengan kehendak-kehendak Allah yang termaktub dalam kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar...
Perjuangan berat yang kita lalui selama bulan Ramadhan ini barangkali telah menciptakan suasana keimanan yang sejuk dalam hati kita, suasana yang tercipta dari saat-saat kedekatan dengan Allah melalui ibadah, dan saat-saat kejauhan dari hiruk pikuk kesenangan dunia. Hari ini kita semua hadir disini, dimasjid ini, mengalir bagai arus air menuju satu muara, yaitu muara fitrah.
Disini semua kegembiraan kita tumpah ruah. Kegembiraan itu terlihat pada sinar mata kita, pada senyum kita, pada pakaian kita, pada makanan kita. Hari ini kita semua bergembira dan bersuka cita, istri-istri kita membuat makanan yang lezat, anak-anak kita mengenakan sepatu baru, celana baru, baju baru. Semuanya serba baru, sebaru jiwa kita yang baru saja melewati masa pembinaan selama satu bulan.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Tetapi marilah sejenak kita kembali kebelakang, kembali merenungi saat-saat dimana Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabatnya pertama kali merayakan hari raya iedul fitri. Seperti apakah kegembiraan mereka saat itu??? Dan Seperti apakah suasana jiwa mereka ketika itu???
Tiga belas tahun lamanya Rasulullah SAW mengemban amanah da’wah di mekkah. Dan selama itu pula, beliau beserta para sahabat yang masuk Islam dan berjuang bersama beliau mengalami penderitaan demi penderitaan, siksaan demi siksaan, baik kepada pribadi beliau, maupun kepada keluarga dan sahabat beliau.
Masih segar dalam ingatan kita bagaimana Ibnu Muith mencekik leher Beliau dengan usus unta ketika beliau sedang shalat. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana Abu Lahab melempar beliau dengan batu ketika beliau berpidato di bukit Shofa. Masih segar betul bagaimana mereka mengembargo ekonomi para sahabat, sampai-sampai mereka terpaksa harus makan daun-daun dan serbuk kayu karena mereka tidak lagi mendapat makanan. Bahkan ketika cobaan itu semakin berat, Rasulullah SAW menyuruh beberapa sahabatnya berhijrah ke Habsyah, Ethiopia.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar...
Begitulah, disaat beliau menghadapi tantangan yang berat, satupersatu orang dekat beliau meninggal. Bermula dari Abu Thalib, paman yang setia melindungi beliau, dan kemudian Khadijah, istri beliau, manusia yang pertama kali beriman kepada beliau, dan mendampingi beliau dalam suka dan duka, mengorbankan semua hartanya untuk perjuangan da’wah beliau.
Sampai akhirnya ketika da’wah di mekkah tidak lagi dapat berkembang dengan baik , dan terlihatlah oleh beliau bahwa Mekkah tidak terlalu kondusif untuk mendirikan Daulah Islamiyah, maka dengan wahyu Allah SWT akhirnya beliau bersama Sahabat-sahabatnya berhijrah ke madinah pada tahun ke tigabelas sejak beliau dinobatkan menjadi Rasul.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar...
Akan Tetapi di kota baru ini, kota hijrah, kota madinah perjuangan Beliau belum selesai. Tantangan-tantangan yang Beliau hadapi semakain keras. Orang-orang Musyrik Quraisy di Mekkah semakin getol mencari kesempatan untuk menyerang Beliau dan mengintimidasi beliau.
Akhirnya Allah SWT mengijinkan orang-orang mukmin untuk berperang karena alasan membela diri melalui firman-Nya yang turun pada tahun ke dua Hijriyyah (Q.S.: 22:39)
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ39.
telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka.
Akan tetapi perang itu tidak segera terwujud, sekalipun Rasulullah SAW telah mengetahui bahwa perang itu pasti terjadi.
Pada bulan kesembilan pada tahun itu juga, yaitu tahun kedua Hijriyyah, Allah SWT mewajibkan semua umat muslim untuk berpuasa. Allah SWT berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Puasa merupakan ibadah yang diwajibkan atas setiap individu muslim dan berlaku kolektif pada waktu yang sama, yaitu bulan Ramadhan.
Ibadah puasa bagi masyarakat arab yang baru saja beriman adalah sesuatu hal yang berat. Masyarakat Islam yang masih dekat dengan masa jahiliyah, masa dimana orang hanya mengenal makan dan minum serta sex, tiba-tiba harus meninggalkan semua itu semata-mata untuk menunjukkan ketundukannya kepada Allah SWT.
Tentu saja itu merupakan pengalaman spiritual yang amat baru dan berat, pengalaman yang merubah suasana rohani dan jiwa mereka, pengalaman yang mengangkat mereka naik kelangit ketinggian, menemui kehendak-kehendak Allah, untuk kemudian turun ke bumi, dan menemukan betapa kerdilnya manusia, betapa tidak berartinya kenikmatan dunia, dibanding kenikmatan yang ada di sisi Allah SWT.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Tujuh belas hari setelah menjalankan puasa pertama itu, tepatnya hari jum’at tanggal tujuh belas Ramadhan tahun kedua Hijriyah, datanglah saatnya Allah SWT mewujudkan ijin berperang yang telah diwahyukan pada awal-awal tahun kedua Hijriyah. Karena tepat pada hari itu Allah SWT mempertemukan tentara-tentara kafir Mekkah dengan tentara-tentara muslim Madinah di suatu tempat yang bernama Badar. Perang itulah yang kemudian dikenal dengan Perang Badar.
Kaum muslimin akhirnya kembali ke Madinah dengan membawa bendera kemenangan, membawa 70 tahanan, setelah sebelumnya membunuh 70 orang musyrik. Dan Diantara kaum muslim ada 14 orang yang mati syahid.
Begitulah kaum muslimin memasuki dan mengisi 13 hari terakhir dari bulan Ramadhan pertama.
Setelah kedua pengalaman dahsyat itu, Allah SWT menurunkan kewajiban zakat untuk membersihkan harta dan diri mereka.
Allah SWT berfirman ( QS: 9:103 )
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (103)
103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Zakat itu akan membersihkan mereka dari sifat kikir dan cinta yang berlabihan terhadap harta dan dunia. Zakat itu juga akan mensucikan hati mereka dan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam diri mereka.
قال وكيع: زكاة الفطر لشهر رمضان - كسجدة
السهو للصلاة - تجبر نقص الصوم، كما يجبر السجود نقص الصلاة
Zakat fitrah pada bulan ramadlon seperti sujud sahwi pada sholat, zakat fitrah dapat menutupi kekurangan puasa kita pada bulan ramadhan sebagaimana sujud sahwi dapat menutupi kekurangan yg ada pada sholat yg kita kerjakan.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Setelah melalui tiga rangkaian kewajiban itu, yaitu Puasa, Perang dan Zakat, barulah mereka memasuki dan merayakan hari raya Iedul Fitri.
Setelah mereka berhasil melawan setan dalam diri mereka melalui puasa, berhasil melawan musuh didepan mata mereka melalui perang, lalu membersihkan kedua kemenangan itu dengan zakat, barulah mereka memasuki dan merayakan Iedul Fitri.
begitulah kisah perayaan hari raya idul fitri untuk yg pertama kalinya di jalani oleh nabi Muhammad SAW dan para sahabat2nya,
bias Bayangkan bagaimanakah perasaan Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya merayakan Iedul Fitri pertama itu? Bagaimanakah perasaan mereka saat mereka melangkahkan kaki menuju tempat sholat iid sembari menggemakan takbir. Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar?
Dapatkah kita membayangkan seandainya Khadijah ada disisi Rasulullah SAW merayakan Iedul Fitri pertama beliau? Dapatkah kita membayangkan seandainya Yassir dan Sumayyah juga hadir merayakan Iedul Fitri itu? Dapatkah kita membayangkan seandainya Saad Bin Mu’az, laki-laki yang ketika syahid di Badar, Arasy di langit ikut tergoncang, juga hadir menyaksikan perayaan Iedul Fitri pertama itu? Dapatkah kita membayangkan seandainya 14 sahabat nabi yang mati syahid pada perang Badar itu juga turut menyaksikan perayaan Iedul Fitri ini bersama istri dan anak-anak mereka?
Semua pertanyaan itu larut dalam haru biru kegembiraan hakiki yang mereka rasakan. Hari itu, jiwa mereka tenggelam dalam kesyahduan iman, menyatu dengan hakikat kehendak Allah SWT, dan dengan fitrah mereka, Kegembiraan mereka pagi itu, 15 abad yang lalu, tumpah ruah dalam alunan gema tahmid, tasbih dan takbir serta tahlil.
Allahu Akbar ,Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Ma’asyirol Mukminin Rahimakumullah.
Wonten ing akhir khotbah meniko, Monggo kito merendahkan diri, menyadari segala kelalaian kita selama ini, begitu banyak kesalahan kita, kepada diri sendiri, kepada kedua orang tua kita, kepada teman dan tetangga kita. Betapa banyak kewajiban-kewajiban agama yang merupakan hak Allah terhadap kita yang belum kita laksanakan, betapa banyak aturan dan undang-undang Allah yang sengaja atau tidak sengaja kita tinggalkan. Tidak mustahil ada makanan haram yang sempat kita telan tanpa perasaan salah dan dosa, mungkin saja ada saudara-saudara kita yang merasa sakit hati karena ulah dan sikap kita. Barangkali pula selama ini sepatah untaian do’apun belum pernah kita panjatkan ke hadirat Allah untuk saudara-saudara kita yang tengah berjuang di jalan Allah. Marilah kita bersama-sama saling bermaaf2fan dihari kemenangan ini, agar dosa kita yg belum bisa dihapus pada bulan ramadlon yaitu dosa sesema manusia yang dikenal dengan dosa haqkul adamiy bisa segera pula di hapus oleh alloh SWA, sehingga pada hari yg fitri ini kita betul2 fitrah, suci dan bersih tampa sedikitpun dosa yg tersisa pada diri kita, Amiiiin…..
Akhirnya, marilah kita merendahkan diri di hadapan AllahSAW, berdo’a dan munajat ke haribaanNya dengan tulus hati :
إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. قل اللهم مالك الملك تؤتي الملك من تشاء وتنزع الملك ممن تشاء وتعز من تشاء وتذل من تشاء بيدك الخير إنك على كل شيء قدير. تولج الليل في النهار وتولج النهار في الليل وتخرج الحي من الميت وتخرج الميت من الحي وترزق من تشاء بغير حساب.
Allahumma ya Allah.
Kami yang hadir di sini adalah hamba-hambaMy yang lemah tanpa daya. Hamba-hambaMu yang banyak dosa dan kesalahan ! Karena itu ya Allah ampunkanlah dosa-dosa kami dan dosa orang tua kami.
Ya Allah, Engkau saksikan kami pada pagi ini menundukkan kepala dengan kepasrahan dan kerendahan hati dan mengingat-ingat kembali keadaan diri kami tentang apa yang telah kami perbuat selama ini baik untuk diri kami sendiri, untuk keluarga, masyarkat dan untuk agama Mu.
Seberapa besar rasa cinta kami kepadaMu dan kepada rasulMu Muhammad saw, seberapa jauh perubahan-perubahan berarti dalam diri kami yang telah sekian kali melalui Ramadhan. Seberapa andil kami dalam membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Seberapa besar dari potensi dan kerja yang belum kami pertaruhkan, kontribusi dan pemikiran yang belum kami curahkan, atau keringat dan darah yang belum tumpah demi perjuangan Islam.
Ya Allah, kami menyadari sesungguhnya telah datang kepada kami RasulMu yang menyeru kepada keIslaman, keimanan dan keistiqomahan, maka mudahkanlah bagi kami curahan hidayahMu sehingga kami mampu menjawab seruanMu dengan kata perbuatan dan perjuangan.
Ya Allah teguhkan dan kuatkan hati kami, sehingga tak mudah tergoda oleh bisikan, was-was syetan yang menyebabkan goyahnya keimanan kami. Tunjukilah kami dan mudahkanlah datangnya petunjuk kepada kami, tolonglah kami terhadp siapa saja yang menganiaya kami. Robbana, jadikanlah kami orang yang pandai bersyukur, berzikir dan takut kepadaMu, taat, tunduk banyak mengadu dan kembali kepadaMu. Robbana, terimalah taubat kami, cucilah dosa kami, kabulkanlah do’a kami, luruskanlah lidah kami dan cabutlah kedengkian hati kami.
Ya Allah, kami menyadari bahwa kelemahan dan kealpaan kami di satu sisi dan keganasan gangguan syetan yang terus menyerang kami seringkali membuat kami lalai dan lesu dalam keimanan dan keIslaman. Karenanya ya Allah, jagalah diri kami dengan Islam dalam keadaan berdiri, duduk dan saat berbaring. Tanamkan rasa takut kepadaMu yang dapat menghalangi diri kami dari berbuat maksiat, berikan ketaatan kepadaMu yang mampu menghantar kami ke SyurgaMu, karuniakan kami keyakinan yang dengannya Engkau ringankan cobaan-cobaan hidup yang menimpa kami
Ya Allah, kami menyadari beratnya perjuangan menegakkan agamaMu, mengibarkan panjiMu, disaat umatMu terkoyak-koyak dan tercabik oleh tangan-tangan jahanam yang benci, tak suka Islam berkibar, tak senang Islam berjaya di muka bumi, mereka tak rela jika umatMu mampu memimpin dunia dengan tatananMu. Ya Allah ampuni kami, jika kami belum mampu menolong, membantu saudara-saudara kami yang nista dan menderita lantaran keterbatasan kami. Ya Robbana tolonglah saudara-saudara kami dari musuh-musuhMu dengan bantuan balatentara dari langit dan bumi, teguhkan hati mereka dalam agamaMu, hancurkan musuh-musuh mereka, cerai beraikan mereka, seranglah mereka dari berbagai arah, perlihatkan keajaiban kekuasaan dan kebesaranMu kepada mereka.
Ya Allah jangan Engkau tinggalkan dosa kami kecuali Engkau ampuni, jangan biarkan orang sakit diantara kami, kecuali Engkau sembuhkan. Jangan sisakan hutang kami kecuali Engkau bantu melunasinya, Jangan Engkau tinggalkan seorang dalam keadaan susah dan resah kecuali Engkau segerakan keselamatan mereka. Jangan Engkau jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang dari rahmat dan magfirahMu. Jangan jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang dari bantuan dan limpahan rizkiMu. Jangan jadikan dosa-dosa kami sebagai penghalang dari wujudnya persaudaraan diantara kami, pertautkan hati kami dalam rengkuhan berkah dan rahmatMu.
Ya Allah jadikan kami, orang-orang yang senantiasa mengabdi kepadaMu, berbakti kepada orang tua kami, agar kami dapat membalas jerih payah dan pengorbanan mereka sejak kami dalam kandungan hingga kami besar, ampuni dosa-dosa mereka ya Allah, cucurkan rahmat kasihMu kepada mereka, sebagaimana mereka telah mendidik dan mengasuh kami dengan penuh kasih sayang dan belaian cintanya.
Ya Allah, kami juga bersyukur atas karunia yang Engkau berikan berupa amanah pasangan hidup dan anak-anak. Namun secara jujur kami mengakui, belum banyak yang dapat kami tunaikan dalam mengemban tugas dan amanah ini. Untuk itu ya Allah bantulah kami dari kelemahan-kelemahan kami, jangan sampai pasangan hidup dan anak-anak kami menjadi fitnah bagi kami di dunia, terlebih di akhirat. Jadikan mereka perhiasan hidup dan penyejuk hati yang dapat mengokohkan iman kami.
Ya Allah, tunjukilah para pemimpin bangsa ini ke jalanMu yang lurus, berilah mereka kesabaran dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini, sadarkan orang-orang yang zhalim diantara mereka, tampakkan orang-orang yang berhati buruk dan berniat makar terhadap kami, sibukkan orang-orang yang zhalim dengan kawan-kawan zhalim mereka, jangan Engkau beri kesempatan berkuasa bagi mereka yang tidak mampunyai rasa takut kepadaMu dan tidak menaruh belas kasih kepada kami.
Ya Allah, ampuni segala dosa saudara-saudara kami seiman dan seperjuangan dan ampuni dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat. Jangan biarkan tumbuh dalam hati kami rasa hasad, dengki, dendam, permusuhan dan perselisihan. Jadikan jiwa dan hati kami berkumpul di atas mahabbah dan kecintaan kepadaMu, himpunlah jiwa kami dalam ketaatan kepadaMu, bersatu padu dalam dakwah dan perjuangan membela agamaMu.
Ya Allah kokohkan ikatan persaudaraan kami, kekalkan cinta di antara kami, tunjukkan kami, penuhi jalan hidup kami dengan sinarMu yang tak pernah pudar, hiasi jiwa kami dengan tawakal kepadaMu, hidupkan jiwa kami dalam ma’rifah kepadaMu dan matikan kami sebagai syahid di jalanMu .
Ya Allah dengan kerendahan diri dan ketundukan hati, kami memohon agar Engkau mengabulkan permohonan dan pinta kami.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته